Jumat, 22 Februari 2013

perekonomian papua

perekonomian papua


Secara keseluruhan perekonomian Papua tahun 2008 – 2009 menunjukkan peningkatan. Pertumbuhan  ekonomi Papua tahun 2009 diperkirakan sebesar 21,43 %, meningkat dari tahun 2008 yang tercatat kontraksi -0,91%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tanpa tambang diperkirakan mencapai 11,03%. Hal ini dikemukakan Kepala BPS Papua Jarot Sutanto didampingi Kabid Neraca wilayah dan analisis statistic BPS Papua, Eko Mardiana dan Kabid Statistik Distributor Adriana Helena Kardina dalam jumpa pers BPS Papua kemarin sore Senin (4/1).
Sedangkan nilai Produk Domestic Regional Bruto (PDRB) tahun 2009 diperkirakan mencapai Rp. 67,96 triliun, mengalami peningkatan sebesar 24 % dan tahun 2008 yang mencapai nilai tambah Rp. 54,78 triliun. Sementara nilai PDRB tanpa tambang sebesar Rp. 26,11 triliun meningkat 18 % dari tahun 2008 mencapai Rp. 22,08 triliun. “Secara sektoral pertumbuhan ekonomi tertinggi ditunjukkan oleh sector keuangan persewaan dan jasa perusahaan. Tahun 2009 adalah diperkirakan tumbuh sebesar 40,78 %, meningkat dari tahun 2008 yang tumbuh 15,31%,”katanya.
Dimana terjadi peningkatan perekonomian dari sector perbankan dimana marak dibukanya bank – bank baru di Papua, sehingga terjadi peningkatan pada jasa perbankan. Bahkan untuk triwulan keempat bulan Oktober 2009 mengalami peningkatan dua kali lipat yakni Rp. 455 milliar. Bahkan untuk pendapatan bunga mencapai Rp. 1 triliun. Sementara untuk ekspor Papua, khusus dibulan Oktober 2009, Papua mengalami penurunan nilai ekspor 30,96% dibandingkan nilai ekspor bulan sebelumnya yaitu 454,22 juta US$ menjadi 313,58 juta US$. Penurunan ini disebabkan turunnya harga konsentrat bijih tembaga (HS 26). Selain itu juga nilai harga produksi yang dibuat dengan harga tinggi dan dihitung kandungan tembaga dan emasnya, ikut pula berpengaruh.
Namun secara keseluruhan ekspor Papua pada kumulatif Januari – Oktober 2009 senilai 3.218.06 juta US$ atau naik hingga 48,82% dibandingkan nilainya pada Januari – Oktober 2009 yang tercatat hanya 2.162,41 juta US$. Dengan nilai ekspor tertinggi masih pada bijih tembaga dan konsentrat sedangkan sisanya adalah eksport ikan dan hewan air lainnya (HS03) yang
hanya terdiri atas kepiting hidup.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar