Kamis, 21 Februari 2013

papua ku













 

MENGENAL TRADISI BAKAR BATU RAKYAT PAPUA

Papua, pulau paling timur Nusantara ini memiliki potensi pulau yang indah dan keunikan tradisinya. Papua menyimpan berbagai warisan kebudayaan yang harus dilestarikan agar tidak punah adat istiadat yang telah diciptakan oleh leluhur kita.
Salah satu keunikan kebudayaan Papua adalah dengan adanya upacara tradisional yang dinamakan dengan Bakar Batu. Tradisi ini merupakan salah satu tradisi terpenting di Papua yang berfungsi sebagai tanda rasa syukur, menyambut kebahagiaan atas kelahiran, kematian, atau untuk mengumpulkan prajurit untuk berperang.
Tradisi Bakar Batu ini dilakukan oleh suku yang berada di lembah Baliem yang terkenal cara memasaknya dengan membakar batu. Pada perkembangannya, tradisi ini mempunyai berbagai nama, misalnya masyarakat Paniai menyebutnya Gapiia, masyarakat Wamena menyebutnya Kit Oba Isogoa.
Persiapan awal tradisi ini masing-masing kelompok menyerahkan babi sebagai persembahan, sebagian ada yang menari, lalu ada yang menyiapkan batu dan kayu untuk dibakar. Proses membakar batu awalnya dengan cara menumpuk batu sedemikian rupa kemudian mulai dibakar sampai kayu habis terbakar dan batu menjadi panas.
Kemudian setelah itu, babi telah dipersiapkan untuk dipanah terlebih dahulu. Biasanya yang memanah babi adalah para kepala suku dan dilakukan secara bergantian. Ada pandangan yang cukup unik dalam ritual memanah babi ini. Ketika semua kepala suku sudah memanah babi dan babi langsung mati, pertanda acara akan sukses. Sedangkan jika babi tidak langsung mati, diyakini acara ini tidak akan sukses.
Tahap berikutnya adalah memasak babi tersebut. Para lelaki mulai menggali lubang yang cukup dalam, kemudian batu panas dimasukan ke dalam galian yang sudah diberi alas daun pisang dan alang-alang sebagai penghalang agar uap panas batu tidak menguap. Di atas batu panas diberikan dedaunan lagi, baru setelah itu disimpan potongan daging babi bersama dengan sayuran dan ubi jalar. Setelah makanan matang, semua suku Papua berkumpul dengan kelompoknya masing-masing dan mulai makan bersama. Tradisi ini dipercaya bisa mengangkat solidaritas dan kebersamaan rakyat Papua.
Saat ini tradisi Bakar Batu bukan hanya untuk merayakan kelahiran dan kebahagian. Tradisi ini mulai digunakan untuk menyambut tamu besar yang berkunjung ke Papua, seperti kunjungan Presiden dan lainnya.
photo courtesy of www.matanews.com


Papeda Kuliner Asli Papua

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMNNLcKjvWHhOHL5ec2VPsT00dYgOY0U6Ko1PXQO_rWf2WWyUbbuUVYytt8VXgC-XpVETfb6DeZDJfYdPbGOVbTNC6sqB642SX0cAdUlGofuJ8nhAsueJUyo5yMK_lD26uUOdiSj2R34Gx/s1600/papeda.jpg

Papeda atau bubur sagu, merupakan makanan pokok masyarakat Maluku dan Papua. Kuliner ini terdapat di hampir semua daerah di Maluku dan Papua. Papeda dibuat dari tepung sagu. Pembuatnya para penduduk di pedalaman Papua

Tepung sagu dibuat dengan cara menokok batang sagu. Pohon yang bagus untuk dibuat sagu adalah pohon yang berumur antara tiga hingga lima tahun. Mula-mula pokok sagu dipotong. Lalu bonggolnya diperas hingga sari patinya keluar. Dari sari pati ini diperoleh tepung sagu murni yang siap diolah. Tepung sagu kemudian disimpan di dalam alat yang disebut tumang.

Papeda biasanya disantap bersama kuah kuning, yang terbuat dari ikan tongkol atau ikan mubara dan dibumbui kunyit dan jeruk nipis.

Cara Membuat Papeda :

1. cairkan tepung sagu dengan 300 cc air, Taruh di panci
2. tambahkan garam dan gula
3. didihkan sisa air (700 cc)
4. tuang air mendidih tadi ke dalam panci yang berisi larutan sagu, aduk sehingga sagu matang merata.
5. kalau masih belum rata matangnya bisa dijerang diapi yang sangat
kecil sambil terus diaduk.
6. sagu dikatakan sudah matang jika kalau sudah berwarna bening semua, kalau masih ada yg berwarna putih susu, berarti belum matang.
7. penampakan papeda ini mirip dengan lem yg dibuat dr kanji, atau ongol-ongol, hanya ongol-ongol berwarna coklat (karena diberi gula merah).

Cara Membuat Ikan Kuah Kuning :

1. Ikan dibersihkan lumuri dengan garam dan jeruk nipis. sisihkan
2. Haluskan bw merah, bw putih, kunyit, jahe , kemiri, kenari dan cabe merah.
3. Tumis bumbu halus tadi hingga harum , masukan daun salam, sereh dan tomat.
4. Tambahkan 700 cc air, biarkan mendidih
5. Masukan ikan tambahkan garam,gula dan cabe rawit utuh, masak beberapa menit dgn api besar
kemudian kecilkan api masak kembali hingga ikan matang.
6. Tambahkan daun kemangi dan 1 sdm jeruk sebelum diangkat.
7. Kuah ikan siap dinikmati dgn papeda.

Cara Penyajian Papeda :

1. Papeda disajikan di piring yang cekung (bisa aja sikh pake mangkuk, tapi didaerah asalnya disajikan dipiring cekung).
2. Taruh secukupnya kuah ikan kedalam piring tsb, kemudian ambil papeda dan masukan ke dalam piring tsb.
3. Papeda kuah ikan siap dinikmati.
4. Papeda lebih nikmat disantap saat dalam keadaan panas.
Papeda Pedas dan segerr (karena ada rasa asamnya).

Resep Cara Membuat Ikan Bakar Manokwari (papua) 

 Resep Cara Membuat Ikan Bakar Manokwari (papua). Berikut ini merupakan Resep Cara Membuat Ikan Bakar Manokwari (papua) yang kami kategorikan ke dalam label Lauk-Pauk . Silahkan buat para pecinta makanan lauk-pauk untuk mempraktekan Resep Cara Membuat Ikan Bakar Manokwari (papua) berikut ini dirumah.

Resep Cara Membuat Ikan Bakar Manokwari (papua)
Bahan :
  • 1 ekor (450 gram) ikan tongkol
  • 1 sdm air jeruk lemon
  • ½ sdm garam
Bumbu yang ditumbuk kasar :
  •  8 butir bawang merah
  • 8 butir cabai rawit merah
  • ½ sdt garam
  • ¼ sdt gula pasir
Cara Membuat Resep Cara Membuat Ikan Bakar Manokwari (papua) :
  1. Lumuri ikan tongkol dengan air jeruk lemon dan garam. Diamkan ±15 menit.
  2. Bakar ikan tongkol sambil dibolak-balik sampai matang.
  3. Sajikan tongkol dengan taburan bumbu tumbuk.
Demikianlah Resep Cara Membuat Ikan Bakar Manokwari (papua) untuk kali ini. Baca juga Resep Cara Membuat Sate Ambal (Kebumen) sebelumnya.
Selamat Mencoba. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar